Minggu, 17 Mei 2009

Canting dan Malam Batik








Canting
Canting adalah alat untuk membatik.
Canting terdiri dari tempat penampungan lilin panas, dan gagang untuk pemegang.
Tempat penampungan di buat dari bahan tembaga, sedangkan gagang canting dibuat dari kayu atau bambu.
Ada beberapa macam canting yaitu :
  • canting isen
  • canting klowong
  • dan tembok

Macam canting ini berdasarkan besar kecilnya tapak lilin yang dihasilkan pada kain
Canting isen:
Canting ini di gunakan untuk memberi isen isen ,karena tapak lilin yang dihasilkan kecil.
Canting klowong:
Canting ini di gunakan untuk pertama kali membatik karena canting ini mempunyai tapak yang lebih besar dari canting ceceg dan juga sebagai dasar gambar desain motif pada kain batik


Canting tembok:
Canting ini di gunakan untuk menutup bidang motif gambar yang relatip besar, sesuai dengan hasil tapak lilinnya pada kain

Perajin batik yang telah berpengalaman hasil proses pembatikannya bisa halus dan detail, mereka sangat paham terhadap alat canting yang harus di gunakan waktu membatik pada kain.
Selain dari pada itu pembatik yang baik juga tau apa yang dimaui oleh si pendesain motif, oleh sebab itu seorang pembatik mempunyai tingkat tingkat ke piawainya ,maka secara otomatis akan berkaitan dengan tarif si pembatik.
Pengerjaan membatik halus selesainya cukup lama ,apalagi membatik motif motif yang rumit dan memerlukan proses yang panjang.

Untuk alat canting juga mempunyai jenjang kwalitas yang di tinjau dari :
  • bahan bakunya
  • kehalusan pembuatannya
  • enak di dalam pemakainnya
Malam batik








Malam batik adalah salah satu komponen untuk membuat kain batik. Fungsi malam didalam pembatikan untuk menutup bidang sesuai motif agar tidak kena warna, atau mempertahankan warna agar tidak terwarnai dalam pemberian warna berikutnya. Dengan demikian proses membuat kain batik prinsipnya adalah dengan teknik menutup dan membuka/melepas malam pada kain dengan diikuti dengan pewarnaan maka akan menghasilkan design motif warna pada kain tersebut.
Malam batik ini di buat dari komposisi campuran al:
  • lilin
  • gondorukem
  • kote
  • parafin
  • minyak
Persentase komposisi berbeda beda di sesuaikan peruntukannya

Macam macam malam batik
  • malam klowong
  • malam tembok
  • malam untuk proses remukan









Minggu, 10 Mei 2009

Tekstil Kerajinan

Yang dimaksud dengan tekstil kerajinan adalah kain tekstil yang dibuat secara manual/tradisional baik proses maupun penggunaan peralatannya, atau didalam proses pertenunannya menggunakan alat tenun gedog (gendong/cag cag ataupun ATBM).

menenun dengan alat tenun gedog/ gendong






menenun dengan ATBM







Yang termasuk kain teksil kerajiana antara lain :
  1. kain tenun ikat lusi dan pakan
  2. kain tenun songket
  3. kain tenun lurik
  4. stagen
  5. kain perca
contoh produk tekstil kerajinan indonesia :

kain tenun lurik
perajin tenun lurik ini banyak di jumpai di jawa tengah , kelaten dan jogjakarta













tenun ikat
perajin tenun ikat ini banyak tersebar di seluruh kepulauan indonesia diantaranya jawa tengah,bali, ntt, sumbawa, sumatra kalimantan, kep ambon dan sulawesi










kain songket
perajin kain tenun songket ini banyak di jumpai di sumatara, bali, ntt, kalimantan dan kepulauan ambon

kain tekstil kerajinan ini proses pembuatannya memang relatif cukup lama kecuali lurik,karena pengerjaanya cukup rumit. Desain yang dipilih sangat erat dengan budaya setempat oleh sebab itu produk kain tekstil kerajinan mempunyai nilai seni budaya yang tinggi.
Produk kain tekstil kerajinan dewasa ini sangat di sukai baik oleh konsumen domestik maupun dari mancanegara.



Kamis, 07 Mei 2009

Tenun Ikat

Tenun ikat merupakan produk dari bangsa indonesia.
Pada jaman dulu produk tenun ini di buat untuk keperluan acara adat namun perkembangannya sudah banyak digunakan untuk keperluan selain acara adat.
Tenun ikat mempunyai ciri khas pada motifnya yaitu pada design gambar tidak dibatasi oleh garis yang kontinue tegas tapi berbentuk gerigi. Hal tersebut disebabkan cara membuat kain tenun ini dengan cara sebelum dilakukan pertenunan benang benang tersebut telah diberi motif sebelumnya , karena proses pertenunan maka motif tersebut akan bergeser , dengan demikian motif kainnya setelah jadi menjadi unik dan mempunyai nilai seni yang tinggi, hal tersebut dewasa ini banyak diminati baik oleh masyarakat domostik maupun manca negara.

Tenun ikat dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
  1. tenun ikat lusi
  2. tenun ikat pakan
  3. tenun ikat campuran
Menurut hasil survy lapangan penyebaran produksi tenun ikat di indonesia seperti pada gambar dibawah ini :



















tenun ikat dari ntt
perajin tenun ikat di ntt masih menggunakn peralatan tenun gedog dan desain motifnya di gali dari adat dan budaya setempat .

Minggu, 03 Mei 2009

Pembuatan kain batik tulis

Kain batik adalah hasil dari karya budaya bangsa indonesia, kenapa demikian , karena menurut sejarah kain batik dulunya dibuat selain sebagai busana juga diperuntukan untuk acara acara adat hal tersebut di kuatkan lagi oleh tulisan dari sulis batik posting dengan judul "Batik Merupakan Kekayaan Spiritual" hal tersebut dapat di interprestasikan bahawa memang ada hubungan yang sangat erat antara kain batik dengan acara2 adat. Lebih kentara lagi kalau dilihat dari design kain batik tersebut, design matif yang ada di kain batik bernuansa motif pada daerah pembuatnya maka ada produk batik yogyakarta, surakarta, pekalongan dan seterusnya . Dari sekilas uraian diatas ,menurut penulis sangatlah bijak jika kain batik perlu di lestarikan karena itu merupakan salah satu dari identitas bangsa indonesia.
Untuk maksud tersebut penulis mencoba memberikan salah satu alternatip yaitu dengan memberikan sedikit gambaran bagai mana caranya membuat kain batik.

Sebelum ke pokok permasalahan perlu diketahui bahwa kain batik dapat dibuat dengan cara :
  1. di tulis disebut batik tulis
  2. di cap disebut batik cap
Dewasa ini sudah ada lagi dengan cara di printing , tapi menurut pribadi penulis hal tersebut bukan merupakan produk batik tapi disebut kain ber motif batik.

Untuk membuat kain batik tulis secara skematis dapat di gambarkan sebagai berikut :
  1. Kain mori di pola menurut design yang diinginkan
  2. Kain di canting dengan malam panas mengikuti design pola
  3. Kemudian proses perwarnaan
  4. Ditutup sebagian warna yang ingin dipertahankan dengan lilin panas, caranya bisa di canting atau di kuas, biasanya tergantung dari lebar warna yang akan di pertahankan
  5. Di warna
  6. Di tutup apabila ada warna yang ingin di pertahankan
  7. Proses ini tergantung dari kemauan si pembuat kain. Dan bisa juga dengan melepas sebagian lilin kemudian terus di warna , hal ini sering disebut batik kerokan
  8. Penghilangan lilin. Proses ini adalah proses menghilangkan lilin seluruhnya, caranya kain di masukan pada air yang mendidih nanti lilin akan lepas dari kain jadilah kain batik dengan design yang mempunyai nilai seni tinggi
Catatan:
  • kain mori adalah kain yang di buat dari bahan baku benang kapas
  • dewasa sudah berkembang penggunaan dengan kain sutera,wol
  • untuk proses pewarnaan prosesnya harus dingin maka dipilih penggunaan zat warna yang dingin, jaman dulu pewarnaan menggunakaan zat warna alam yang dewasa ini sudah mulai dikembangkan lagi
1. Memola













2. Mencanting










3. Mewarnai










4. Melorod










5. Hasil kain














NB.
Kalau ada yang berminat untuk belajar membuat kain batik kami siap untuk membantu

Demikian sekilas pembuatan kain batik tulis, mudah mudahan bermanfaat


terimakasih atas kunjungannya di :
http://indbatik.blogspot.com

Kamis, 30 April 2009

Batik Merupakan Kekayaan Spiritual

Seperti kita ketahui bersama sekarang ada upaya dari berbagai pihak yang berlomba-lomba mengakui bahwa batik merupakan kebudayaan aslinya.
Sebenarnya hal itu tidak perlu kita risaukan, apabila kita benar-benar mendalami tentang batik, dan saya yakin bahwa hanya batik indonesialah yang benar.
Sebenarnya batik indonesia selain mempunyai keindahan visual tentang warna dan motifnya juga mempunyai keindahan spiritual yang sangat tinggi.
Pada tulisan ini saya mengajak untuk untuk belajar bersama apa dan bagaimana keindahan spiritual yang ada pada lembar-lembar batik kita.
Untuk kesempatan ini saya akan coba sedikit mengupas keindahan spiritual yang terkandung pada batik motif Kawung. Tapi ini juga bukan harga mati lho, saya masih menunggu masukan-masukan lain, OK?

Pola Kawung

Pola kawung adalah motif-motif yang tersusun dari bentuk bundar lonjong atau elips, susunan memanjang menurut garis diagonal, miring kekiri dan kekanan berselang-seling. Secara harfiah asal mula nama “kawung” ada bermacam-macam, antara lain pohon sejenis palem disebut pohon kawung atau aren yang mempunyai buah bundar lonjong, ada yang menyebut bahwa kawung adalah gambar sejenis serangga “Kwangwung” yang bentuknya bulat lonjong. Dalam filosofi Jawa kata kawung merupakan penyederhanaan dari kata Kawuningono Uwong Urip Kuwi Ono Kang Nguripake, yang bisa diartikan “Mengertilah bahwa manusia itu ada yang menciptakan yaitu Tuhan Yang Maha Esa”. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat asal usulnya (Tuhan Yang Maha Esa)

Secara filosofi motif kawung terdiri dari 4 bentuk bundar lonjong atau elips yang menyatu pada saru titik tengah, hal ini menggambarkan “sangkan paraning dumadi” atau asal muasal kehidupan manusia.

Jadi empat bulatan yang menyusun pola kawung menggambarkan 4 unsur kehidupan yaitu:

1. Unsur bumi, adalah sifat angkara murka, tetapi apabila dapat dikendalikan akan menjadi sifat kesentaosaan abadi.

2. Unsur Geni atau Api, bila tidak dikendalikan akan menjadi watak pemarah, bila dikendalikan menjadi watak pemberani dan pahlawan.

3. Unsur Banyu atau Air, bila tidak dikendalikan akan berkembang kearah sifat pembohong, tetapi bila dikendalikan akan menjadi sifat jujur dan ksatria.

4. Unsur Maruta (udara) atau Angin, unsur ini akan berkembang menjadi watak Berbudi Bawaleksana yaitu sifat adil dan berperikemanusiaan.

Dalam motif kawung keempat bulatan unsur tersebut menyatu pada satu titik tengah yang menunjukkan jati diri manusia yang disebut dengan kasampurnaning dumadi atau kesempurnaan kehidupan keempat unsur tersebut harus seimbang. Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.


Kamis, 23 April 2009

Rabu, 22 April 2009

MOTIF MOTIF BATIK 1

MOTIF YOGYAKARTA





























MOTIF BATIK MADURA















MOTIF ASMAT









MOTIF PAKUALAM























MOTIF CIRIBONAN























MOTIF MANGKUNEGARAN






















NITIK 1






















PARANG 1











































MOTIF SURAKARTA